Dwiarso Rubiyanto, Habibi Hidayat, Muhammad Miqdam Musawwa, Matkli Dimas Astrianto S, Haryoko Pangestu
Tentang CEOS
Pusat Studi Minyak Atsiri atau Central of Essential Oil Studies (CEOS) adalah pusat studi di lingkungan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta yang bergerak di bidang isolasi minyak atsiri dan pengembangan senyawa derivatifnya. Secara riil, keberadaan CEOS UII telah diakui melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh CEOS dengan melibatkan orang-orang yang terkait dengan pengolahan minyak atsiri di bidang: proses / teknologi, kimia, farmasi dan kesehatan, pemasaran, petani/produsen minyak atsiri serta pemodal. Kegiatan berupa workshop, pelatihan, seminar, dan pendampingan yang dituangkan dalam beberapa MoU. Masyarakat umum seperti petani, pedagang dan pemodal juga masyarakat akademik seperti dosen, mahasiswa, guru dan siswa merupakan lapisan masyarakat yang selama ini diajak kerjasama.
Minyak atsiri merupakan jenis minyak yang diperoleh dari tanaman. Minyak atsiri memiliki bau yang khas sesuai jenis tanamannya; ada yang harum lembut, ada yang menyengat bahkan bau tidak enak bagi yang sensitif penciumannya. Minyak atsiri merupakan salah satu jenis bahan yang berbentuk minyak yang tersusun oleh campuran senyawa organik yang sebagian besar digolongkan ke dalam senyawa terpenoid.
Minyak atsiri (essential oil) Indonesia merupakan salah satu komoditas ekonomi yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan merupakan salah satu produk industri tradisional yang mendunia. Meski demikian, masih banyak masyarakat yang tidak mengenalinya atau bahkan tidak dapat membedakan minyak atsiri dengan jenis minyak yang lain hingga sekarang.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak atsiri yang tersohor di dunia. Jenis-jenis minyak atsiri Indonesia yang telah memasuki pasaran internasional diantaranya nilam, cengkeh, serai wangi, akar wangi, kenanga/ylang-ylang, jahe, pala, gaharu, cendana dan lain-lain. Keragaman tanaman yang menghasilkan minyak atsiri diperkirakan ada ratusan jenis yang termasuk dalam berbagai famili tanaman seperti Labiatae, Lauraceae, Graminae, Myrtaceae, Umbiliferae dan lain-lain.
Industri parfum/fragrans, flavor, sabun, obat, kosmetika dan lain-lain merupakan pengguna terbesar komoditas minyak atsiri di samping penggunaan langsung pada bidang pertanian, kesehatan, kecantikan dan aromaterapi
Gambar 1. Tim CEOS melakukan study banding ke Shafaluna, Dlingo, Bantul
Kebun Atsiri
Sejak tahun 2022, CEOS mengelola lahan di desa Kembangan, Pakem, Sleman. Kebun Atsiri memiliki beberapa varietas tanaman seperti nilam, sereh wangi, kayu putih, mawar, jahe, jeruk purut. Kebun CEOS memiliki luas ± 800 m2. Kebun Atsiri didesain untuk mendukung beberapa aktivitas diantaranya pendidikan (pembelajaran) berupa kuliah dan praktikum, penelitian, pengabdian masyarakat serta promosi. Salah satu kegiatan pendidikan yang telah dilaksanakan adalah program MBKM dengan Prodi Pendidikan Kimia Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat. Program ini dilaksanakan selama 1 bulan, yaitu pada bulan Oktober – November 2022. Aktivitas mahasiswa yang dikerjakan di kebun Atsiri diantaranya pengenalan tanaman atsiri, penyiapan lahan dan bibit, penanaman dan pemanenan tanaman atsiri. Penyulingan tanaman minyak atsiri juga dilakukan di laboratorium minyak atsiri, Jurusan Kimia UII. Selain pelaksanaan program MBKM melibatkan instansi luar UII, proses pembelajaran yang telah dilaksanakan adalah praktikum minyak atsiri yang dilaksanakan setiap semester genap. Pembelajaran dalam praktikum minyak atsiri diawali dengan pengenalan tanaman di kebun Atsiri. Mahasiswa juga memanen sendiri tanaman atsiri sebelum disuling. Kebun Atsiri menjadi fasilitas pelengkap untuk belajar tentang minyak atsiri di jurusan kimia, sehingga pembelajaran minyak atsiri lebih komprehensif. Di Jurusan kimia UII, mahasiswa dapat belajar minyak atsiri dari hulu ke hilir, mulai pemilihan bibit, penyiapan lahan, penanaman hingga pengembangan produk minyak atsiri.
Gambar 2. Beberapa aktivitas yang didukung dengan keberadaan Kebun Atsiri
Dalam bidang penelitian, dosen dan mahasiswa telah banyak menghasilkan publikasi penelitian, baik diterbitkan di jurnal nasional maupun internasional. Kajian minyak atsiri di jurusan kimia cukup beragam, mulai dari kajian aktivitas dalam bidang medis hingga energi. Diantara judul yang telah diterbitkan diantaranya adalah Combinative extraction of nutmeg seed essential oil (Myristica fragrans) and black cumin essential oil (Nigella sativa) as anti-inflammatory agent dan Identification of Citronella Oil Fractions as Efficient Bio-Additive for Diesel Engine Fuel.
Gambar 3. Tanaman Nilam di Kebun Atsiri
Kebun Atsiri juga memfasilitasi kegiatan Pengabdian Masyarakat baik secara inbound maupun outbond. Kegiatan PkM inbound yang pernah terlakasana adalah kunjungan dari SMK N 1 Panjatan Kulon Progo, DIY, kunjungan dari Kelompok Kerja Komunitas Petani Tembakau desa Tlilir, Temanggung. Kunjungan tersebut dalam rangka study banding pengembangan tanaman atsiri di daerah masing-masing.
Gambar 4. Kunjungan Gapoktan desa Tlilir, Temanggung
Sebagai media promosi, CEOS membuka ruang bagi siapapun yang ingin belajar tentang minyak atsiri baik dari kalangan akademis, siswa sekolah, pelaku bisnis minyak atsiri, kelompok masyarakat dan lain sebagainya. CEOS beberapa kali melakukan tour dengan sasaran siswa maupun kelompok/komunitas tani di masyarakat. Promosi bertujuan untuk mengenalkan minyak atsiri maupun UII secara lembaga dan khususnya Jurusan Kimia UII kepada masyarakat luas. Dengan beragam kegiatan inbound dan outbond, peserta akan mengenal minyak atsiri dan UII. Keunggulan dengan adanya Kebun Atsiri yang dikelola sendiri pengenalan minyak atsiri bisa lebih komprehensif. Pengenalan tentang minyak atsiri dapat dimulai dari jenis tanaman dan metode pananaman. Dua hal tersebut sangat berpengaruh terhadap produk minyak atsiri. Adanya Kebun Atsiri diharapkan dapat memberikan manfaat secara lebih luas, sesuai dengan visi UII sebagai rahmatan lil’alamin.