Daun jeruk mengandung banyak minyak atsiri yang sifatnya mudah menguap pada suhu kamar, rasanya getir dan berbau wangi seperti buah jeruknya. Komponen utama yang terkandung di dalam minyak daun jeruk sangat beragam tergantung pada jenis buah jeruknya. Itulah sebagian dari materi experiment yang dilakukan para siswi MAN 4 Sleman. “Tujuan dari praktek membuat sabun ini agar para siswa dapat mengetahui cara pengambilan minyak kulit jeruk dengan metode istilasi air. Ini juga pengalaman melakukan experiment untuk mata pelajaran Kimia,” tutur Mardiyanti,S.Pd bersama Dra. Hj. Budi Hastuti, keduanya guru Kimia saat mendampingi siswi-siswi MAN 4 Sleman melakukan experiment Kamis (24/06/2021) di Laboratorium Kimia madrasah setempat.
Agar terhindar dari kerumunan, experiment terdiri dari dua shift yang masing-masing terdiri 10 siswi. Setiap shift berrlangsung selama satu jam, jelas Mardiyanti. Dalam praktek pembuatan minyak atsiri, para siswi didampingi mahasiswa Jurusan MIPA Universitas Islam Indonesia (UII) serta dosen-dosen pembimbing serta dua laboran. Pembagian kelompok atau kelas meliputi praktek pembuatan minyak astiri, Kelas Pembuatan Sabun Cuci Piring dan Kelas Analisis Formalin dan Boraks. Pada setiap kelas terdiri dari satu dosen pembimbing, satu laboran dengan dua mahasiswa. Kelas praktek pembuatan minyak astiri shift pertama misalnya terdiri dari Argo Khoirul Annas,M.Sc selaku dosen pembimbing, dengan Matkli Dimas AS.,S.Pd.Si sebagai laborandengan dua mahasiswa Hafidz dan Gradhiya Chandra Putra.
Dalam experiment terdapat dua kelas praktek pembuatan minyak atsiri, dua kelas praktek pembuatan sabun cuci piring dan dua kelas analisis formalin dan borak. “Kita menyambut baik pelaksanaan experiment pembuatan sabun, pembuatan minyak atsiri serta analisis formalin dan borak dengan menggunakan kunyit ini. Ini semakin menguatkan MAN 4 Sleman sebagai madrasah riset,” ujar Mohamad Yusuf,S.Ag kepala madrasah usai menerima rombongan yang terdiri dari 8 mahasiswa, 6 dosen dan 2 laboran dari UII. Kegiatan berupa pengabdian masyarakat terserbut diharapkan terus berlanjut serta menguntungkan kedua belah pihak, tegasnya. Dalam kegiatan, siswa, dosen dan laboran serta pendamping tetap menjalankan protokol kesehatan ketat.