Material and Energy for Energy an Environment

Metode pengembangan material sebagai alternatif dalam penanganan lingkungan terus dikembangkan. Salah satunya adalah pengembangan adsorben sebagai material pengiolahan limbah baik cair, padat maupun gas. Biosorben merupakan salah satu pengembangan material adsorben yang sampai saat ini terus dilakukan pengembangannya, bahan bioseorben dapat berasal dari limbah hewan maupun dari limbah-limbah pertanian. Kitosan adalah salah satu produk hasil pengolahan limbah cangkang kepiting atau udang yang dapat dimanfaaatkan sebagai adsorben. Kitosan memiliki gugus aktif yang dapat digunakan sebagai gugus aktif dalam proses adsopsi, selain itu kitosan dapt dikombinasi dengan material untuk menjadi bahan biosorben dengan kemamapuan adsopsi yang lebih baik. Dalam penelitian ini kitosan dikembangkan sebagai bahan biosorben yang dilakukan kombanasi dengan material lainnya. Karakterisasi dari material ini meliputi bentuk fisik material seperti beads, film, membran atau serbuk, analisis luas permukaan, dan analisis keberadaan gugus fungsinya. Selanjutnya dalam proses aplikasi material diaplikasikan sebagai adsorben untuk penyerapan zat organik dan anorganik yang mencemari lingkungan.

Bidang kimia lingkungan merupakan bidang yang saya tempuh saat studi S2. Topik penelitian yang saya lakukan adalah adsorpsi zat warna menggunakan bahan biomaterial. Kitosan dan karboksimetil selulosa merupakan bahan yang saya gunakan untuk dikombinasikan menjadi adsorben berbasis film Polyelctrolyte Complex (PEC). Setelah dilakukan analisis dan perhitungan film PEC kitosan-karboksimetil selulosa memiliki efektifitas adsorpsi dalam menurunkan konsentrasi zat warna.

Bidang S1 saya adalah kimia Anorganik. Penelitian skripsi yang saya lakukan adalah preparasi ZnO/CTMA/Hektorit sebagai bahan antibakteri E.Coli. Melalui reaksi fotokatalis, material hektorit yang termodifikasi memiliki efektifitas sebagai bahan antibakteri E. Coli.